BOCAH DAN IBU DI LAMPU MERAH MARPOYAN DAMAI
MANUSIA PENGUASA TROTOAR
Melalui Blog ini saya persembahkan sebuah potret nyata di kota yang sangat saya cintai.
(foto by harby)
Di tengah Kota Pekanbaru yang di kenal kaya akan sumber daya alam.
Ini bukan sebuah sindiran kepada Pemerintah, namun sebuah himbauan ... Jika kita melewati jalan Kaharuddin Nasution, tepatnya jalan Lampu Merah yang menghubungkan Pandau dengan Pekanbaru. Anda akan Melihat Mereka, adakah kepedulian ??? Mereka telah betahun-tahun hidup di trotoar.
Di kehidupan kita yang serba berkecukupan ini, masih ada yang namanya KEMISKINAN.
Pengemis jalanan pun masih berkeliaran.
Seperti pada potret gambar yang saya ambil ini. tujuan saya mengambil gambar ini, agar bapak-bapak disana mau mengambil tindakan. Setiap saya bolak balik dari kampus ke rumah, kumpulan anak tak berbaju berkulit hitam (karena berjemuran di terik panas), bersama orang tua nya yang kucel bediri di tepi jalan Lampu Merah Marpoyan Damai.
Dari hari ke hari, tidak ada sedikitpun kepedulian kepada Mereka. Apakah mereka itu bukan manusia??

Seorang Bocah, meminta-minta di Lampu Merah Marpoyan, bocah yang kumuh berkulit hitam karena jemuran tiap hari di panasnya Kota. Sedangkan ibunya sedang tidur di trotoar, di atapi payung.
25 Maret 2012
(foto by harby)
Tidak selayaknya kita membiarkan mereka
di tengah ramainya kota.
Kita hanya bisa melihat, dan kemudian mereka
mengulurkan tangannya.
Inilah potret Gepeng di Marpoyan Damai
(foto by harby)
Sementara Pemerintah di Negara Nyata saya Republik Indonesia sibuk Mengurusi BBM, menaikkan harga BBM katanya adalah kebijaksanaan. Apakah mereka tau tentang penderitaan saudara-saudari yang serba berkekurangan??? Nah, kasus-kasus korupsi mau di kemanakan jika di setiap Televisi terpampang wajah-wajah orang yang kerjaanya adu jotos. Selalu merasa dirinya benar. Rela mengeluarkan kata-kata kasar untuk kepentingan Partainya yang telah di nilai kotor oleh Rakyat. BENAR-BENAR MISKIN dech kalau begini terus negara nyata saya. Jika saya bisa, saya ingin kabur dan Lari menuju Republik Mimpi. Agar hidup saya tidak BENAR BENAR MABOK.
Kadang di saat MAHASISWA berdemonstrasi, ada juga Rakyat awam yang berkata " ala mahasiswa jaman sekarang, tidak kuliah dengan baik mala kerjaannya demo". Itu merupakan Rakyat awam yang tidak menghargai perjuangan mahasiswa. Tanpa Mahasiswa, takkan kita ketahui kacaunya negara ini. Takkan kita ketahui busuknya politik. Tanpa aspirasi, kita bagaikan Kerbau yang di tusuk hidungnya.
Membicarakan masalah demo, ini sepintas potret aksi perjuangan Mahasiswa
Berita:
Pekanbaru, seruu.com - Ratusan massa mahasiswa, aktivis LSM, tokoh
partai politik berdemonstrasi ke DPRD Riau di Jalan Sudirman Tangkerang
Pekanbaru Selasa (20/3/2012). Mereka menolak rencana kenaikan harga BBM
per 1 April 2012. Kalau BBM Naik, SBY turun. Demikian teriak massa.
Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Kota
Pekanbaru berlangsung di depan Gedung DPRD Riau Jalan Sudirman
Tangkerang Pekanbaru, Selasa (20/3).
Aksi dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Riau mulai dari BEM UNIVERSITAS ISLAM RIAU, UNRI, UIN Suska, serta organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMKI, dan lain-lain. Mereka meneriakkan penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM pada 1 April 2012. Para mahasiswa menyediakan bakul untuk sumbangan subsidi BBM. Sejumlah mahasiswa juga membawa spanduk bertuliskan Sumbangan untuk subsidi BBM.
Terlihat juga Ketua PDI Perjuangan Riau Suryadi Khuzaini berbaur bersama demonstran dan meneriakkan penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM.
Saat demo itu, di dalam gedung DPRD Riau sedang berlangsung acara Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Riau di hadapan anggota DPRD Riau. Demo di luar tak sampai mengganggu jalan sidang di DPRD Riau.
Selain itu mahasiswa juga memasang spanduk dan menaruh bakul untuk sumbangan subsidi BBM di dekat pintu gerbang masuk Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman Pekanbaru dekat Tugu Zapin. [ms]
Aksi dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Riau mulai dari BEM UNIVERSITAS ISLAM RIAU, UNRI, UIN Suska, serta organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMKI, dan lain-lain. Mereka meneriakkan penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM pada 1 April 2012. Para mahasiswa menyediakan bakul untuk sumbangan subsidi BBM. Sejumlah mahasiswa juga membawa spanduk bertuliskan Sumbangan untuk subsidi BBM.
Terlihat juga Ketua PDI Perjuangan Riau Suryadi Khuzaini berbaur bersama demonstran dan meneriakkan penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM.
Saat demo itu, di dalam gedung DPRD Riau sedang berlangsung acara Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Riau di hadapan anggota DPRD Riau. Demo di luar tak sampai mengganggu jalan sidang di DPRD Riau.
Selain itu mahasiswa juga memasang spanduk dan menaruh bakul untuk sumbangan subsidi BBM di dekat pintu gerbang masuk Kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman Pekanbaru dekat Tugu Zapin. [ms]
SAYA HIMBAU KEPADA PEMERINTAH, TINDAK LANJUTILAH KEMISKINAN INI.
SEMOGA NEGARA NYATAKU AKAN KEMBALI SEPERTI DULU KALA.
SEMOGA KEMISKINAN AKAN TERATASI
Aminnnn
Republik Mimpi
Lirik: Effendi Gazali
Kita semua harus ngerti
Negeri ini masih susah
Tapi kita jangan menyerah
Lihat sisi terangnya
Negeri ini masih susah
Tapi kita jangan menyerah
Lihat sisi terangnya
Kritik itu biasa, manusia ada lemahnya
Ayo kita semua bangun dari mimpi
Berbuat segara sekecil apapun
Selamat datang di Republik Mimpi
We welcome you to the dreaming country
Ayo kita semua bangun dari mimpi
Berbuat segara sekecil apapun
Selamat datang di Republik Mimpi
We welcome you to the dreaming country
Kritik itu biasa, manusia ada lemahnya
Mimpi sini sana asal terlaksana
janji sini sana asal bijaksana
Selamat datang di Republik Mimpi
We welcome you to the dreaming country
Mimpi sini sana asal terlaksana
janji sini sana asal bijaksana
Selamat datang di Republik Mimpi
We welcome you to the dreaming country
Lebih baik blak-blakan.. Seperti karakternya Sudjiwo Tedjo.
Saya Lebih Menyukai Karakternya.
SEMOGA KEMISKINAN AKAN TERATASI
Aminnnn
Jrs Harby Efgunata
Presiden Republik J-Rockstars
Sudah menjadi rahasia umum gelandangan , pengemis, PKL, anak-anak punk yang datang dan bergelimpangan di Pekanbaru semuanya bukan penduduk Pekanbaru, melainkan orang-orang yg berasal dari luar daerah Pekanbaru dan Provinsi Riau sendiri. Maksudnya apa coba ibu-ibu itu mesti tidur melintang di jalan raya sambil bawa-bawa anaknya?? Kan itu berbahaya, cari perhatian ya bukan harus seperti itu.
BalasHapusDinas Sosial sudah acap kali mendata mereka dan sering pula diongkosi untuk memulangkan mereka ke kampungnya masing-masing (baca: http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/03/20/walau-dipulangkan-gepeng-selalu-kembali-ke-pekanbaru).
Sebuah resiko urban yg ditanggung oleh kota besar berkembang, tapi pemerintah harus tegas dan sigap! Negeri ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas , Ngapain coba datang-datang ke kota lain kalau tidak punya bekal dan tujuan yang jelas?? yang ada hanya mendulang sengsara.